Minggu, 28 April 2013

MANUSIA DAN KEINDAHAN


MANUSIA DAN KEINDAHAN

Keindahan

Keindahan, sering diutarakan kepada situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan identik dengan kebenaran, sesuatu yang indah itu selalu mengandung kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak indah.
Keindahan bersifat universal, artinya keindahan yang tak terikat oleh selera perorangan, waktu, tempat atau daerah tertentu, bersifat menyeluruh. Segala sesuatu yang mempunyai sifat indah antara lain segala hasil seni, pemandangan alam, manusia dengan segala anggota tubuhnya dan lain sebagainya. Dalam bahasa Latin, keindahan diterjemahkan dari kata “bellum” Akar katanya adalah “benum” yang berarti kebaikan. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy dan Spanyol ”beloo”.
Dalam arti luas meliputi keindahan hasil seni, alam, moral dan intelektual. Dan dalam arti estetik keindahan mencakup pengalaman estetik seseorang dalam hubunganya dengan hubunganya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Sedangkan dalam arti terbatas keindahan sangat berkaitan dengan keindahan bentuk dan warna.
Sesungguhnya keindahan itu memang merupakan suatu persoalan filsafati yang jawabannya beraneka ragam. Salah satu jawaban mencari ciri-ciri umum yang ada pada semua benda yang dianggap indah dan kemudian menyamakan ciri-ciri atau kwalita hakiki itu dengan pengertian keindahan. Jadi keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kwalita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance) dan perlawanan (contrast).
 Dengan melihat demikian beragamanya pengertian keindahan, dan kita harus percaya bahwa yang di atas itu hanyalah sebagian kecil, boleh jadi akan rnengeeewakan kita yang menuntut adanya satu pengertian yang tunggal tapi yang memuaskan. Namun demikian, dari berbagai pengertian yang ada, sebenarnya, kita bisa menempatkannya dalam kelompok-kelompok pengertian tersendiri, Pengelompokan-pengelompokan yang bisa kita buat adalah sebagai berikut :

 1. Pengelompokan pengertian keindahan berdasar pada titik pijak atau landasannya.

 Dalam hal ini ada dua pengertian keindahan, yaitu yang bertumpu pada obyek dan subyek, Yang pertama, yaitu keindahan yang obyektif, adalah keindahan yang memang ada pada obyeknya sementara kita sebagaimana mestinya. Sedang yang kedua; yang disebut keindahan subyektif; adalah keindahan yang biasanya ditinjau dari segi subyek yang melihat dan menghayatinya. Di sini keindahan diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat menimbulkan rasa senang pada diri si penikmat dan penghayat (subyek) tanpa dicampuri keinginan-keinginan yang bersifat praktis, atau kebutuhan·kebutuhan pribadi si penghayat.
  
2. Pengelompokan pengertian keindahan dengan berdasar pada cakupannya 

Bertitik tolak dari landasan ini kita bisa membedakan antara keindahan sebagai kualitas abstrak dan keindalan sebagai sebuah bcnda tertentu yang memang indah. Perbedaan semacam ini lebih tampak, misalnya dalam penggunaan bahasa Inggris yang mengenalnya istilah beauty untuk keindahan yang pertama, dan istilah The Beautiful untuk pengertian yang kedua, yaitu benda atau hal·hal tertentu yang memang indah.

Keindahan dalam arti luas

 Selanjutnya The Liang Gie menjelaskan.bahwa keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan. Misalnya Plato menyebut watak yang indah dan hukum yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.
 Jadi pengertian yang seluas-Iuasnya meliputi :
 · keindahan seni
· keindahan alam
 · keindahan moral
 · keindahan intelektual.

Nilai estetik

Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang Gie menjelaskan bahwa, pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai ekonomi, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Dalam ”Dictionary of Sociology and Related Science” diberikan rumusan tentang nilai sebagai berikut :
 ‘”The believed Capacity of any object to saticgy a human desire. The Quality of any object which causes it be of interest to an individual or a group” (Kemampuan yang dianggap ada pada suatu benda yang dapat memuaskan keinginan manusia. Sifat dari suatu benda yang menarik minat seseorang atau suatu kelompok).
 Hal itu berarti, bahwa nilai adalah semata-mata adalah realita psikologi yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada hendaknya itu sendiri. Nilai itu (oleh orang) dianggap terdapat pada suatu benda sampai terbukti letak kebenarannya.

- Nilai ekstrinsik

 Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (“instrumental! Contributory value”), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu contohnya uisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik

 - Nilai intrinsik

 Nilai intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri. Contohnya : pesan puisi yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) puisi itu disebut nilai intrinsik .

KONTEMPLASI DAN EKSTANSI

Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah. Apabila kedua dasar ini dihubungkan dengan bentuk di luar diri manusia, maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah. Apabila kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi itu faktor pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi itu merupakan faktor pendorong utuk merasakan, menikmati keindahan. Bagi scorang seniman selera seni lebih dominan dibandingkan dengan orang bukan seniman. Bagi orang bukan seniman mungkin faktor ekstansi lebih menonjol. Jadi, ia lebih suka menikmati karya seni daripada menciptakan karya seni. Dengan kata lain, ia hanya mampu menikmati keindahan tetapi. tidak mampu menciptakan keindahan.

RENUNGAN

Renungan berasal dari kata renung yang berarti diam - diam memikirkan sesuatu, penghayatan secara dalam - dalam dan sebuah inspirasi atau khayalan terhadap sesuatu. Renungan terjadi akibat dari merenung. Dalam merenunguntuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori - teori itu adalah teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologis.

Renungan bisa jadi terjadi karena pemikiran secara dalam mengena isuatu hal tertentu. Renungan bisa saja menjadi positif dan negatif. Renungan positif contohnya ketika sedang memikirkan sesuatu hal untuk masa yang akan datang. Renungan negatif contohnya ketika sedang meikirkan sesuatu yang dianggap tidak berguna untuk masa yang akan datang. 

Renungan bisa saja mengubah sifat seseorang yang semula negatif menjadi positif begitu juga sebaliknya. Renungan bisa juga bersifat berandai - andai atau angan - angan. Kita melakukan suatu renungan adalah agar kita bisa berfikir dalam melakukan suatu hal yang di anggap penting. Dan renungan bisa juga menjadi inspirasi bagi suatu seniman seniman.



KESERASIAN

Keserasian berasal dari kata rasi yang artinya cocok, kena, benar dan sesuai. Kata cocok, kena dan sesuai mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang.

Dalam pengertian perpaduan misalnya, dalam hal pakaian terutama orang akan menyesuaikan pakaian yang di pakai dengan warna kulitnya. Apabila kurang cocok maka tidak akan terlihat serasi dan tidak enak di pandang. Sebaliknya apabila serasi akan memberikan nilai puas terhadap pandangan dan penglihatan orang.

Pertentangan juga menghasilkan keserasian. Contohnya dalam hal mengemukakan pendapat. Apabila suatu pendapat tidak sama dengan pendapat orang lain maka akan timbul pertentangan. Pertentangan akan membuat keserasian menjadi indah. Pertentangan akan mempersatukan pendapat pendapat pendapat yang berbeda dan di padukan menjadisatu sehingga timbul keserasian.

Keseimbangan juga harus diperlukan agar timbul keserasian. Keserasian timbul akibat keseimbangan,sama rata, dan sama besar. Jika tidak seimbang maka keserasian itu tidak akan ada. Keserasian itu sangat di perlukan dalam kehidupan sehari - hari.  

Kesimpulan : Manusia dan Keindahan sangat berkaitan dan manusia itu sendiri harus menghargai keindahan yang ada di muka bumi ini.

SUMBER :
http://ratrismart.blogspot.com/2010/04/pengertian-manusia.html





Tidak ada komentar:

Posting Komentar