MAKALAH
TUGAS SOFTSKILL
PENGANTAR WEB SCIENCE
“CLIENT-SERVER”
Disusun
oleh :
Ayu Syafra Mazona (51412298)
2IA21
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmatNya sehingga Tugas Mata Kuliah Pengantar Web Science ini berjudul “Client Server” akhirnya dapat
terselesaikan juga.
Penyusunan Makalah ini banyak sekali melihat dari
berbagai macam referensi-referensi yang ada. Penulis juga mengucapkan terima
kasih serta memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Dosen yang
mengajar Mata Kuliah Pengantar Web
Science yang telah memberikan tugas ini sehingga penulis bisa mengetahui dan
memahami lebih banyak lagi tentang apa itu Client Server.
Mudah-mudahan apa yang penulis tulis ini dapat berguna
bagi kita semua dan dengan rendah hati penulis berharap apabila ada kesalahan
terhadap penulisan dan kata-kata pada Tugas ini mohon kiranya dapat di maafkan.
Bekasi, 12 Mei 2014
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi ini, dimana segala sesuatunya itu
berjalan dengan cepat, kemajuan teknologi semakain memudahkan manusia untuk
berkomunikasi dan saling bertukar informasi. Semua orang di zaman sekarang ini
hampir setiap individu sudah memiliki komputer.
Di mana didalam dunia komputer ada yang namanya client server, Client merupakan sembarang sistem atau proses yang melakukan suatu permintaan data atau layanan ke server sedangkan server ialah, sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta olehclient.
Client-Server adalah pembagian kerja antara server dan client yg mengakses server dalam suatu jaringan. Jadi arsitektur client-server adalah desain sebuah aplikasi terdiri dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika mengakses server dalam suatu jaringan.
Di mana didalam dunia komputer ada yang namanya client server, Client merupakan sembarang sistem atau proses yang melakukan suatu permintaan data atau layanan ke server sedangkan server ialah, sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta olehclient.
Client-Server adalah pembagian kerja antara server dan client yg mengakses server dalam suatu jaringan. Jadi arsitektur client-server adalah desain sebuah aplikasi terdiri dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika mengakses server dalam suatu jaringan.
1.2 Tujuan
Client Server
Tujuan Client Server untuk membantu perusahaan-perusahaan dalam meningkatkan pengintegrasian data, distribusi informasi dan sebagainanya tentunya yang berhubungan dengan client server.
1.3 Manfaat
Client Server
Manfaat yang bisa didapatkan dari client server ini tidak jauh berbeda dengan tujuannya yaitu dapat membantu perusahaan-perusahaan dalam pengolahan sebuah data atau pengintegrasian data yang akan dikirimkan, distribusi informasi dan berbagai peralatan menjadikan sistem jaringan semakin diminati untuk diimplementasikan oleh perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Pengertian
Client Server
Client merupakan sembarang sistem atau proses yang
melakukan suatu permintaan data atau layanan ke server sedangkan server ialah,
sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta olehclient.
Client-Server adalah pembagian kerja antara server dan client yg mengakses server dalam suatu jaringan. Jadi arsitektur client-server adalah desain sebuah aplikasi terdiri dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika mengakses server dalam suatu jaringan.
Client-Server adalah pembagian kerja antara server dan client yg mengakses server dalam suatu jaringan. Jadi arsitektur client-server adalah desain sebuah aplikasi terdiri dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika mengakses server dalam suatu jaringan.
Sistem client server didefinisikan sebagai sistem
terdistribusi, tetapi ada beberapa perbedaan karakteristik yaitu :
1. Servis (layanan)
- Hubungan antara proses yang berjalan pada mesin yang berbeda
- Pemisahan fungsi berdasarkan ide layanannya
- Server sebagai provider, client sebagai konsumen
2.
Sharing resources (sumber daya): Server
bisa melayani beberapa client pada waktu yang sama, dan meregulasi akses
bersama untuk share sumber daya dalam menjamin konsistensinya.
3.
Asymmetrical protocol (protokol yang tidak simetris ): Many-to-one relationship antara client dan
server.Client selalu menginisiasikan dialog melalui layanan permintaan, dan
server menunggu secara pasif request dari client.
4.
Transparansi lokasi: Proses yang
dilakukan server boleh terletak pada mesin yang sama atau pada mesin yang
berbeda melalui jaringan.Lokasi server harus mudah diakses dari client.
5. Mix-and-Match : Perbedaan server client platforms
6. Pesan
berbasiskan komunikasi; Interaksi
server dan client melalui pengiriman pesan yang menyertakan permintaan dan
jawaban.
7.
Pemisahan interface dan implementasi: Server bisa diupgrade tanpa mempengaruhi client selama interface pesan
yang diterbitkan tidak berubah.
- Client Server System
- Client / Server Application
Perbedaan Tipe Client-Server
1.File Servers
1.File Servers
- File server vendors mengklaim bahwa mereka pertama menemukan istilah client-server.
- Untuk sharing file melalui jaringan
2.Database
Servers
- Client mengirimkan SQL requests sebagai pesan pada database server,selanjutnya hasil perintah SQL dikembalikan.
- Server menggunakan kekuatan proses yang diinginkan untuk menemukan data yang diminta dan kemudian semua record dikembalikan pada client.
3.Transaction
Servers (Transaksi Server)
- Client meminta remote procedures yang terletak pada server dengan sebuah SQL database engine.
- Remote procedures ini mengeksekusi sebuah grup dari SQL statement
- Hanya satu permintaan / jawaban yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi
4.Groupsware
Servers
- Dikenal sebagai Computer-supported cooperative working
- Manajemen semi-struktur informasi seperti teks, image, , bulletin boards dan aliaran kerja
- Data diatur sebagai dokumen
5.Object
Application Servers
- Aplikasi client/server ditulis sebagai satu set objek komunikasi
- Client objects berkomunikasi dengan server objects melalui Object Request Broker (ORB)
- Client meminta sebuah method pada remote object
6.Web
Application Servers (Aplikasi Web Servers)
- World Wide Web adalah aplikasi client server yang pertama yang digunakan untuk web.
- Client dan servers berkomunikasi menggunakan RPC seperti protokol yang disebut HTTP.
Fungsi client server
Dalam konteks basis data, client mengatur interface berfungsi sebagai workstation tempat menjalankan aplikasi basis data. Client menerima permintaan pemakai, memeriksa sintaks dan generate kebutuhan basis data dalam SQL atau bahasa yang lain. Kemudian meneruskan pesan ke server, menunggu response dan bentuk response untuk pemakai akhir. Server menerima dan memproses permintaan basis data kemudian mengembalikan hasil ke client.
Dalam konteks basis data, client mengatur interface berfungsi sebagai workstation tempat menjalankan aplikasi basis data. Client menerima permintaan pemakai, memeriksa sintaks dan generate kebutuhan basis data dalam SQL atau bahasa yang lain. Kemudian meneruskan pesan ke server, menunggu response dan bentuk response untuk pemakai akhir. Server menerima dan memproses permintaan basis data kemudian mengembalikan hasil ke client.
Proses-proses
ini melibatkan pemeriksaan autorisasi, jaminan integritas, pemeliharaan data
dictionary dan mengerjakan query serta proses update. Selain itu juga
menyediakan kontrol terhadap concurrency dan recovery.
Ada beberapa keuntungan jenis arsitektur ini adalah :
- Memungkinkan akses basis data yang besar
- Menaikkan kinerja
- Jika client dan server diletakkan pada komputer yang berbeda kemudian CPU yang berbeda dapat memproses aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudah merubah mesin server jika hanya memproses basis data.
- Biaya untuk hardware dapat dikurangi
- Hanya server yang membutuhkan storage dan kekuatan proses yang cukup untuk menyimpan dan mengatur basis data
- Biaya komunikasi berkurang
- Aplikasi menyelesaikan bagian operasi pada client dan mengirimkan hanya bagian yang dibutuhkan untuk akses basis data melewati jaringan, menghasilkan data yang sedikit yang akan dikirim melewati jaringan
- Meningkatkan kekonsistenan
- Server dapat menangani pemeriksaan integrity sehingga batasan perlu didefinisikan dan validasi hanya di satu tempat, aplikasi program mengerjakan pemeriksaan sendiri
- Map ke arsitektur open-system dengan sangat alami
Berikut ini
adalah ringkasan fungsi client-server
Client
• Mengatur user interface
• Menerima dan memeriksa sintaks input dari pemakai
• Memproses aplikasi
• Generate permintaan basis data dan memindahkannya ke server
• Memberikan response balik kepada pemakai
• Menyediakan akses basis data secara bersamaan
• Menyediakan kontrol recovery
• Mengatur user interface
• Menerima dan memeriksa sintaks input dari pemakai
• Memproses aplikasi
• Generate permintaan basis data dan memindahkannya ke server
• Memberikan response balik kepada pemakai
• Menyediakan akses basis data secara bersamaan
• Menyediakan kontrol recovery
Server
• Menerima dan memproses basis data yang diminta dari client
• Memeriksa autorisasi
• Menjamin tidak terjadi pelanggaran terhadap integrity constraint
• Melakukan query/pemrosesan update dan memindahkan response ke client
• Memelihara data dictionary
• Menerima dan memproses basis data yang diminta dari client
• Memeriksa autorisasi
• Menjamin tidak terjadi pelanggaran terhadap integrity constraint
• Melakukan query/pemrosesan update dan memindahkan response ke client
• Memelihara data dictionary
Aplikasi client server
Istilah arsitektur mengacu pada desain sebuah aplikasi, atau dimana komponen yang membentuk suatu system ditempatkan dan bagaimana mereka berkomunikasi.
Istilah arsitektur mengacu pada desain sebuah aplikasi, atau dimana komponen yang membentuk suatu system ditempatkan dan bagaimana mereka berkomunikasi.
Macam-macam
arsitektur aplikasi Client-Server beserta kelebihan dan kekurangannya yaitu:
1. Standalone (one-tier)
Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Walaupun computer client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi pada mesin ini, dan karena mereka “dump- client” atau “dump-terminal”. Tipe model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host. Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi berbasis host: Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu, membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.
Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Walaupun computer client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi pada mesin ini, dan karena mereka “dump- client” atau “dump-terminal”. Tipe model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host. Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi berbasis host: Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu, membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.
Pada saat itu
jaringan sudah ada namun masih dalam tahap bayi, dan umumnya digunakan untuk
menghubungkan terminal dump dan mainframe. Namun keterbatasan yang dikenakan
pada user mainframe dan jaringan telah mulai dihapus.
Keuntungan
arsitektur standalone (one-tier):
- Sangat mudah
- Cepat dalam merancang dan mengaplikasikan
Kelemahan
arsitektur standalone (one-tier):
- Skala kecil
- Susah diamankan
- Menyebabkan perubahan terhadap salah satu komponen diatas tidak mungkin dilakukan, karena akan mengubah semua bagian.
- Tidak memungkinkan adanya re-usable component dan code.
- Cepat dalam merancang dan mengaplikasikan
2. Client/Server (two tier)
Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyakclient dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan.
Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyakclient dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan.
Aplikasi
ditempatkan pada computer client dan mesin database dijalankan pada server
jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang
mengirimkan kembali data ke client-nya.
Model Two-tier
terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client (yang
meminta serice) dan server (yang menyediakan service).
Tiga
komponen tersebut yaitu :
- User Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan langsung oleh user.
- Manajemen Proses.
- Database. Model ini memisahkan peranan user interface dan database dengan jelas, sehingga terbentuk dua lapisan.
Kelebihan dari model
client/server
• Mudah
• Menangani Database Server secara khusus
• Relatif lebih sederhana untuk di develop dan diimplementasikan.
• Lebih cocok diterapkan untuk bisnis kecil.
• Mudah
• Menangani Database Server secara khusus
• Relatif lebih sederhana untuk di develop dan diimplementasikan.
• Lebih cocok diterapkan untuk bisnis kecil.
Server database
berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger (yang
juga berisi aturan bisnis). Dalam system client/server, sebagian besar logika
bisnis biasanya diterapkan dalam database.
Server database manangani :
• Manajemen data
• Keamanan
• Query, trigger, prosedur tersimpan
• Penangan kesalahan
• Manajemen data
• Keamanan
• Query, trigger, prosedur tersimpan
• Penangan kesalahan
Arsitektur
client/server merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban pemrosesan
dari komputer sentral ke computer client. Ini berarti semakin banyak user
bertambah pada aplikasi client/server, kinerja server file tidak akan menurun
dengan cepat. Dengan client/server user dair berbagai lokasi dapat mengakses
data yang sama dengan sedikit beban pada sebuah mesin tunggal.
Namun masih
terdapat kelemahan pada model ini. Selain menjalankan tugas-tugas tertentu,
kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan nyata dari sebagian besar aplikasi.
Kekurangan
dari model client/server :
- Kurangnya skalabilitas
- Koneksi database dijaga
- Tidak ada keterbaharuan kode
- Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi skala kecil.
- Susah di amankan.
- Lebih mahal.
3. Three Tier
Arsitektur Three Tier merupakan inovasi dari arsitektur Client Server. Pada arsitektur Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan Database Server. Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan sebagainya.
Arsitektur Three Tier merupakan inovasi dari arsitektur Client Server. Pada arsitektur Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan Database Server. Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan sebagainya.
Application
Server umumnya berupa business process layer, dimana bisa didevelop menggunakan
PHP, ASP.Net, maupun Java. Sehingga kita menempatkan beberapa business logic
kita pada tier tersebut. Arsitektur Three Tier ini banyak sekali diimplementasikan
dengan menggunakan Web Application. Karena dengan menggunakan Web Application,
Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan instalasi Web Browser. Dan
saat komputer client melakukan inputan data, maka data tersebut dikirimkan ke
Application Server dan diolah berdasarkan business process-nya. Selanjutnya
Application Server akan melakukan komunikasi dengan database server.
Biasanya,
implementasi arsitektur Three Tier terkendala dengan network bandwidth. Karena
aplikasinya berbasiskan web, maka Application Server selalu mengirimkan Web
Application-nya ke computer Client. Jika kita memiliki banyak sekali client,
maka bandwidth yang harus disiapkan akan cukup besar, Sedangkan network
bandwidth biasanya memiliki limitasi. Oleh karena itu biasanya, untuk mengatasi
masalah ini, Application Server ditempatkan pada sisi client dan hanya
mengirimkan data ke dalam database server. Konsep model three-tier adalah model
yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi
mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
Kelebihan arsitektur Three
Tier :
- Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan pada sisi server, begitu pula dengan pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat harga yang harus dibayar lebih kecil.
- Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak akan menyebabkan lapisan lain ikut salah
- Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu menginstalasi ulang pada lapisan yang lainnya dalam hal ini sisi server ataupun sisi client.
- Skala besar.
- Keamanan dibelakang firewall.
- Transfer informasi antara web server dan server database optimal.
- Komunikasi antara system-sistem tidak harus didasarkan pada standart internet, tetapi dapat menggunakan protocol komunikasi yang lebvih cepat dan berada pada tingkat yang lebih rendah.
- Penggunaan middleware mendukung efisiensi query database dalam SQL di pakai untuk menangani pengambilan informasi dari database.
Kekurangan arsitekture Three
Tier :
• Lebih susah untuk merancang
• Lebih susah untuk mengatur
• Lebih mahal
• Lebih susah untuk merancang
• Lebih susah untuk mengatur
• Lebih mahal
4. Multi Tier
Arsitektur Multi Tier adalah suatu metode yang sangat mirip dengan Three Tier. Bedanya, pada Multi Tier akan diperjelas bagian UI (User Interface) dan Data Processing. Yang membedakan arsitektur ini adalah dengan adanya Business Logic Server. Database Server dan Bussines Logic Server merupakan bagian dari Data Processing, sedangkan Application Server dan Client/Terminal merupakan bagian dari UI. Business Logic Server biasanya masih menggunakan bahasa pemrograman terdahulu, seperti COBOL. Karena sampai saat ini, bahasa pemrograman tersebut masih sangat mumpuni sebagai business process.
Arsitektur Multi Tier adalah suatu metode yang sangat mirip dengan Three Tier. Bedanya, pada Multi Tier akan diperjelas bagian UI (User Interface) dan Data Processing. Yang membedakan arsitektur ini adalah dengan adanya Business Logic Server. Database Server dan Bussines Logic Server merupakan bagian dari Data Processing, sedangkan Application Server dan Client/Terminal merupakan bagian dari UI. Business Logic Server biasanya masih menggunakan bahasa pemrograman terdahulu, seperti COBOL. Karena sampai saat ini, bahasa pemrograman tersebut masih sangat mumpuni sebagai business process.
Multi-tier
architecture menyuguhkan bentuk three – tier yang diperluas dalam model fisik
yang terdistribusi. Application server dapat mengakses Application server yang
lain untuk mendapat data dari Data server dan mensuplai servis ke client
Application.
Kelebihan
arsitektur Multi tier :
- Dengan menggunakan aplikasi multi-tier database, maka logika aplikasi dapat dipusatkan pada middle-tier, sehingga memudahkan untuk melakukan control terhadap client-client yang mengakses middle server dengan mengatur seting pada dcomcnfg.
- Dengan menggunakan aplikasi multi-tier, maka database driver seperti BDE/ODBC untuk mengakses database hanya perlu diinstal sekali pada middle server, tidak perlu pada masing-masing client.
- Pada aplikasi multi-tier, logika bisnis pada middle-tier dapat digunakan lagi untuk mengembangkan aplikasi client lain,sehingga mengurangi besarnya program untuk mengembangkan aplikasi lain. Selain itu meringankan beban pada tiap-tiap mesin karena program terdistribusi pada beberapa mesin.
- Memerlukan adaptasi yang sangat luas ruang lingkupnya apabila terjadi perubahan sistem yang besar.
Kekurangan
arsitektur Multi tier :
- Program aplikasi tidak bisa mengquery langsung ke database server, tetapi harus memanggil prosedur-prosedur yang telah dibuat dan disimpan pada middle-tier.
- Lebih mahal
Keunggulan
client server
• Kecepatan akses lebih tinggi
• Sistem keamanan & administrasi lebih baik
• Sistem backup data lebih baik
• Sistem keamanan & administrasi lebih baik
• Sistem backup data lebih baik
Kelemahan Client/Server
- Biaya lebih mahal
- Dibutuhkan komputer dengan spesifikasi khusus untuk menjadi server
- Ketergantungan terhadap server, jika server terganggu maka keseluruhan jaringan terganggu
Client
server local & secara geografis
Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN) adalah sejumlah komputer yang saling dihubungkan bersama di dalam satu areal tertentu yang tidak begitu luas, seperti di dalam satu kantor atau gedung. Secara garis besar terdapat dua tipe jaringan atau LAN, yaitu jaringan Peer to Peer dan jaringan Client-Server. Pada jaringan peer to peer, setiap komputer yang terhubung ke jaringan dapat bertindak baik sebagai workstation maupun server. Sedangkan pada jaringan Client-Server, hanya satu komputer yang bertugas sebagai server dan komputer lain berperan sebagai workstation.
Local Area Network (LAN) adalah sejumlah komputer yang saling dihubungkan bersama di dalam satu areal tertentu yang tidak begitu luas, seperti di dalam satu kantor atau gedung. Secara garis besar terdapat dua tipe jaringan atau LAN, yaitu jaringan Peer to Peer dan jaringan Client-Server. Pada jaringan peer to peer, setiap komputer yang terhubung ke jaringan dapat bertindak baik sebagai workstation maupun server. Sedangkan pada jaringan Client-Server, hanya satu komputer yang bertugas sebagai server dan komputer lain berperan sebagai workstation.
Client server lokal
Sedangkan LAN
secara geografis maksudnya adalah local area network yang mencakup suatu
gedung, bangunan dan lain-lain.
Manfaat
LAN.
- Pertukaran file dapat dilakukan dengan mudah (File Sharing).
- Pemakaian printer dapat dilakukan oleh semua client (Printer Sharing).
- File-file data dapat disimpan pada server, sehingga data dapat diakses dari semua client menurut otorisasi sekuritas dari semua karyawan, yang dapat dibuat berdasarkan struktur organisasi perusahaan sehingga keamanan data terjamin.
- File data yang keluar/masuk dari/ke server dapat di kontrol.
- Proses backup data menjadi lebih mudah dan cepat.
- Resiko kehilangan data oleh virus komputer menjadi sangat kecil sekali.
- Komunikasi antar karyawan dapat dilakukan dengan menggunakan E-Mail & Chat.
- Bila salah satu client/server terhubung dengan modem, maka semua atau sebagian komputer pada jaringan LAN dapat mengakses ke jaringan Internet atau mengirimkan fax melalui 1 modem.
Contoh Pemanfaatan Client Server: APLIKASI THREE-TIER
CLIENT SERVER PADA SISTEM ATM BANK BNI
Sistem ATM BNI
Sistem ATM BNI sama dengan sistem ATM perbankan lainnya, dimana ATM sebagai
client sedangkan sebagai servernya adalah mainframe yang menjalankan database
account nasabah. Hal ini dapat digambarkan seperti berikut ini :
Sistem jaringan ATM ini tidak terhubung langsung ke database nasabah,
tetapi terhubung ke monitor teleprocessing. Monitor teleprocessing merupakan
system middleware yang mengatur komunikasi dengan client jarak jauh (remote) dan
menserikan transaksi client untuk diproses oleh database. Menggunakan transaksi
serial mengandung arti bahwa system dapat pulih dari kesalahan tanpa merusak
data system.
Model arsitektur sistem ATM BNI
Didalam mendistribusikan pemerosesan jika pilih system client-server dengan
model thinclient bermasalah dengan skalabilitas dan kinerja sedangkan model
fat-client bermasalah dengan manajemen sistem. Untuk sistem ATM BNI menggunakan
arsitektur three-tier client-server seperti di bawah ini:
Pada arsitektur ini presentasi, pemerosesan aplikasi dan manajemen data
merupakan proses yang terpisah secara logika.
Pada arsitektur three-tier client-server terdapat system komputer yang
terhubung ke jaringan. Satu komputer server dapat menjalankan pemrosesan
aplikasi dan satu komputer server yang lainnya digunakan untuk manajemen data
aplikasi sebagai server logika yang terpisah.
Pada system ini database nasabah bank biasanya berada pada komputer
mainframe menyediakan layanan manajemen data, web server menyediakan layanan
aplikasi seperti fasilitas untuk menstransfer uang tunai, memunculkan
kalimat-kalimat, membayar tagihan dan lain-lain sedangkan komputer nasabah
dengan bowser internet merupakan client.
Struktur sistem informasi ATM
Sistem informasi ATM pada BNI didukung oleh system keamanan, system
akuntansi cabang local, system counter cabang, system pemeliharaan, usage
database dan account database dapat digambarkan dalam struktur diagram DFD(Data
Flow Diagram) dengan diagram context seperti berikut ini :
Pada gambar 4.3. menggambarkan setiap ATM BNI terhubung ke satu database
account database, sistem akutansi cabang local, sistem keamanan dan sistem
pemeliharaan. Sistem ini terhubung ke usage databse yang memantau bagaimana
jaringan ATM BNI digunakan dan ke sistem counter cabang local. Sistem counter
ini memberikan layanan seperti backup dan pencetakan.
Kendala pada penggunaan sistem ATM BNI
Penggunaan system ATM pada bank BNI ini terdapat beberapa kendala yang
berkaitan dengan:
a. Kompleksitas
Banyaknya layanan yang
menjadikan suatu arus lalu lintas layanan yang berdampak pada kinerja system.
Kinerja system tidak hanya tergantung pada kecepatan eksekusi satu prosesor
saja, tetapi pada bandwith jaringan dan kecepatan berbagai prosesor pada
jaringan tersebut. Seperti layanan transfer uang pada ATM BNI antar nasabah
dalam satu bank atau antar bank ini tidak dapat berjalan dalam waktu yang cepat
pada lokasi-lokasi tertentu berkaitan dengan kecepatan berbagai prosesor pada
jaringan tersebut.
b. Keamanan
Sistem ATM BNI ini dapat
diakses oleh nasabah dengan diberikannya kartu ATM sehingga nasabah dapat
memanfaatkan layanan yang diberikan BNI lewat ATM. Untuk memasuki system ATM
BNI maka kartu ATM dilengkapi kode PIN(Personal Identification Number) atau
nomor identifikasi pribadi. Kode PIN ATM BNI terdapat hanya 4 angka ini
memungkinkan mudah tembus oleh orang tidak bertanggung jawab.
c. Kemampuan untuk dapat dikendalikan
Berbagai komputer yang
terdapat pada suatu system bias terdiri dari tipe-tipe yang berbeda dan mungkin
menjalankan system-sistem operasi yang berbeda pula. Kesalahan pada satu mesin
bias merambat ke mesin lain dengan konsekuensi yang tidak diharapkan, seperti
ini dapat terjadi pada saat pengambilan uang melalui ATM BNI ternyata ada
gangguan pada komputer dikantor pusat melalui ATM BNI ternyata ada gangguan
pada komputer dikantor pusat sehingga uang tidak dapat diambil pada waktu itu.
Ini berqrti diperlukan lebih banyak usaha untuk mengendalikan dan memelihara
operasi sistem.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar